Senin, 13 Oktober 2014


Pengertian Alat Musik Rindik

Rindik merupakan salah satu alat tradisional BALI yang di buat dari beberapa potongan bambu yang nadanya di buat secara merdu dan dinamis yang pada nadanya berdasarkan laras slendro.

Esambel rindik ini berfungsi sbagai mengiringi upacara pernikahan, resepsi, menabuh kehotel – hotel untuk mengiringi suatu toris mancanegara maupun lokal. Ensambel rindik ini juga berfungsi sebgai mengiringi tarian jogged bumbung. Tarian jogged bumbung ini biasanya di iringi oleh sepuluh atau dua puluh orang pemani gamelan atau penabuh. dan sebagai mana mestinya ensambel rindik ini sangat banyak fungsinya. Dengan itu saya akan membahas ensambel rindik sebagai fungsi untuk mengiringi pernikahan, dan acara resepsi.

Fungsi rindik dalam suatu mengiringi acara pernikahan sebagai pelengkap suasana pernikahan dan membuat tamu-tamu undangan sangat nyaman dalam acara pernikahan itu dan membirikan gambaran suasana tenang dan bahagia di dalam suatu acara perikahan tersebut.
Fungsi rindik di dalam suatu mengiringi acara resepsi sebagai pelengkap suasana di dalam suatu kegiatan resepsi dan memberikan suasana tenang dan nyaman di saat para tamu-tamu menikmati suatu hidangan.
Sebuah ensambel rindik ini adalah sebuah alat musik yang bernuansa klasik dan kental dan penampilannya terlihat natural (karena berbahan dari bambu). Dan rindik ini sangat bersuara tenang dinamis dan merdu. Apabila rindik ini di mainkan dengan apik dan merdu akan terdengar sangat akur dan indah aplagi di saat sedang berduet dengan suling. Rindik ini di pukul dengan alat pemukul khusus rindik yang batang (katik) panggulnya terbuat dari fiber dan boleh juga di buat dari bambu , dan pangkal panggulnya terbauat dari kayu untuk pemegang panggunya sedangkan ujung panggulnya terbuat dari bahan karet bekas yang berbentuk bulat dan tebal. Maka dari itu rindik akan bersuara lembut dan klasik dengan memukulnya dengan alat pemukulnya khusus gamelan rindik. Kalu rindik di pukul dengan alat pemukul lainnya rindik akan mudah pecah dan menyebabkan menjadi suaranya rusak dan tidak enak didengar.



Cara Memainkan Rindik
          Rindik biasanya dipukul dengan alat pemukul khusus rindik yang batang (katik) panggulnya terbuat dari fiber dan boleh juga di buat dari bambu , dan pangkal panggulnya terbuat dari kayu untuk pemegang panggunya sedangkan ujung panggulnya terbuat dari bahan karet bekas yang berbentuk bulat dan tebal. Maka dari itu rindik akan bersuara lembut dan klasik apabila dipukul dengan alat pemukul khusus gambelan rindik. Kalau rindik dipukul dengan alat pemukul lainnya, maka rindik akan mudah pecah dan menyebabkan suaranya rusak dan tidak enak didengar.
Adapun cara-cara memainkan Rindik,yaitu :
  • Rindik dimainkan dengan dua tangan dimana fungsi kedua tangan berbeda-beda, yaitu tangan kanan memainkan ‘kotekan’ dan tangan kiri memainkan ‘melodi’. Apabila permainan kedua tangan sudah digabungkan maka akan menghasil suara yang indah.
  • Didalam hal ini,ada juga yang membedakan cara memainkan rindik,yaitu satu buah rindik memainkan pokok lagu atau gending dan satu rindik lagi memainkan sangsih. Apabila permainan rindik pokok dan sangsihnya dipadukan pasti akan menghasilkan suara rindik yang harmonis, indah, dan merdu.
  • Dalam permainan rindik, ada teknik pukulan yang dinamakan teknik pukulan “ngundil” yaitu teknik pukulan yang dilakukan oleh tangan kiri pemain sangsih dimana pukulan tangan kiri pemain sangsih ini menyelingi pukulan tangan kiri pemain pokok yang sudah  dipariasikan atau bisa disebut juga seperti teknik permainan pukulan Jegog pada Joged Bumbung.


Cara Membuat Rindik
Menurut pengalaman praktek yang saya dapatkan dari SMK N 3 Sukawati/SMKI/KOKAR tentang cara membuat rindik tidaklah begitu mudah, tetapi jika kita mau berusaha,tekun, dan ulet membuatnya pasti semua hal itu akan terasa mudah dan ringan.
Adapun Langkah-Langkah Dalam Membuat Rindik, yaitu :
1.                              Pilihlah bambu yang sudah kering dan sudah dibersihkan, kemudian bambu dipotong-potong menjadi beberapa bagian sesuai ukuran yang sudah ditentukan.
2.                              Bambu yang sudah dipotong-potong itu kemudian dibuatkan bumbungnya agar nanti suara rindik dapat bergema atau bergetar.
3.                              Bambu yang sudah dibuatkan bumbung itu kemudian dibuatkan larasnya dengan cara memotong bagian ujung bambu sedikit demi sedikit untuk meninggikan nada dan mengiris sedikit demi sedikit pada bagian perut bambu untuk merendahkan nada.
4.                              Apabila urutan nada-nada atau laras gambelan rindik itu sudah tepat, maka langkah selanjutnya adalah mencari titik pada bambu untuk dilubangi (membuat gegorok) dengan bor. Letak titik lubang pada gambelan yang terbuat dari bambu pada umumnya tidak bisa diatur atau tidak bisa ditentukan dari panjang daun rindik lain halnya seperti gambelan yang terbuat dari kerawang. Untuk mencari titik lubang pada gambelan rindik yaitu dengan cara : daun rindik dipegang dengan dua ujung jari kira-kira seperlima dari masing-masing ujung daun rindik, lalu daun rindik dipukul dengan alat pemukul (panggul) sambil mendengar secara cermat getaran nada yang ditimbulkan daun rindik tersebut. Apabila nadanya lembut (hidup) maka titik itulah yang diberi tanda untuk nantinya dilubangi. Tetapi bilamana nadanya mati, maka titik pengangan itu harus dipindahkan kebagian tengah atau kebagian ujung sehingga titik lubang (gegorok) dapat ditemukan.
5.                              Apabila semua hal di atas sudah dilakukan, hal yang paling terakhir adalah memasang daun-daun rindik itu pada tempat (pelawah) yang sudah ada.

Kamis, 09 Oktober 2014

Black Hole


Apa yang kalian lakukan bila menemukan tanda dilarang masuk saat melintas di jalan raya? Sudah pasti kalian akan memutar haluan untuk tidak melintasi jalan itu dari jalur dilarang masuk. Tapi bila larangan itu ada di angkasa luar sana? Apa benar ada larangan untuk melintasi daerah tertentu untuk pesawat-pesawat luar angkasa?

         


Begitu luasnya jagat raya ini, kita tidak bisa mengupas seluruh misteri didalamnya. Ruang-waktu yang jaraknya tak terhingga ini, ternyata memiliki banyak wilayah misterius yang tak kasat mata, tapi hidup. Salah satunya yaitu Blach Hole (lubang hitam). Istilah ini dikemukakan oleh ilmuan Amerika, John Wheeler, pada tahun 1969.

          Konon, benda apapun yang melintasi daerah ini akan sulit ditemukan lagi. Sebenarnya bukan sulit ditemukan, tapi mungkin tidak akan pernah kembali lagi. Karena cahaya sekalipun tidak dapat meloloskan diri dari lubang hitam ini, dean malah dapat dibelokkan.
          Menurut dua fisikawan terkemuka akhir abad 20, Roger Penrose dan Stephen Hawking, dengan menggunakan teori Relativitas Umum Enstine mengemukakan behwa lubang hitam lahir ketika suatu bintang berada pada suatu masa akhirnya. Maksudnya, bintang tersebut akan terus menerus mengecil dengan masa yang makin bertambah. Bintang tersebut seperti sedang dipadatkan dan akhirnya meledak ke dalam gravitasinya sendiri (implode), lalu menjadi lubang hitam. Dengan kata lain, lubang hitam adalah area dari semesta yang memiliki massa sedemikian padatnya, sehingga objek-objek di sekitarnya tersedot gaya gravitasi dan masuk ke dalamnya. Di dalam lubang hitam ini, waktu akan berhenti kaerna ruang begitu kecil dengan ukuran yang tak terhingga. Apabila seorang astronot tak sengaja masuk ke dalam lubang hitam, ia juga akan mengalami masa tumbuh dan dimensi. Jika lubang hitam tercipta, maka itulah akhir dari suatu bintang.

Semoga artikel tersebut bermanfaat untuk anda :) 

Sumber : Majalah Wiyata Mandala SPENSANGI

Alat Musik
Khas Pulau Dewata

Alat Musik Tradisional Bali


Alat Musik Tradisional Bali – Bicara tentang pulau Bali, Siapa yang tidak tahu dengan provinsi yang satu ini. Provinsi yang terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok ini memiliki jumlah penduduk sekitar 4 juta jiwa dengan mayoritas penduduk yang menganut agama Hindu. Ibu kota Bali adalah Denpasar, Bali juga disebut dengan sebutan Pulau Dewata atau Pulau Seribu Pura. Di dunia, Bali sudah dikenal khususnya bagi para wisatawan Jepang dan Australia, Karena bagi mereka Bali merupakan tempat tujuan pariwisata yang memang terkenal akan keindahan pantainya. Namun tidak hanya itu, Bali juga terkenal memiliki keberagaman seni dan budaya. Banyak sekali tari-tarian Bali yang terkenal sampai ke mancanegara.

Namun khusus di artikel saya untuk kali ini kita akan membahas alat musik tradisional Bali yang merupakan salah satu faktor yang berperan penting pada seni budaya dan tarian di Bali. Pada umumnya alat musik tradisional Bali tidak jauh beda dengan provinsi yang lain. Berikut adalah beberapa jenis alat-alat musik tradisional Bali.

Inilah Alat Musik Tradisional Khas Bali

Ada beberapa jenis alat musik tradisional di Bali yang terkenal dan terus dilestarikan khususnya oleh masyarakat di Bali. Memang masyarakat di Bali juga terkenal aktif dalam melestarikan peninggalan leluhur mereka, sehingga bisa terus ada dan dikenal sampai sekarang. Termasuk diantaranya adalah alat musik tradisional, yaitu :
Gambelan Bali
Rindik
Mungkin untuk alat musik yang bernama Rindik, Ceng-ceng, dan Pereret Pengasih-asih masih agak kedengaran asing di telinga kita, meskipun sebenarnya jika anda pernah ke Bali dan menyaksikan pagelaran seni di sana, saya yakin anda sudah pernah melihat alat-alat musik yang disebut di atas, hanya saja mungkin anda tidak begitu kenal namanya. Nah, supaya tidak bingung, saya akan jelaskan satu persatu di bawah.

Penjelasan Tentang Alat Musik Tradisional Bali

1. Gamelan Bali
Dalam acara adat dan ritual keagamaan di Bali, Gamelan sangat sering digunakan. Gamelan merupakan beberapa kumpulan alat music yang terdiri dari gong, gambang, gendang, kempul dan bonang, termasuk juga di dalam nya Gamelan Bali. Gamelan secara umum juga terdapat di Jawa, Madura dan Nusa Tenggara, dari nama dan jenis alat music nya tidak ada yang beda. Hanya saja dari masing-masing daerah mempunyai ciri khas tersendiri ketika memainkan Gamelan. Sebenarnya di Bali sendiri ada 25 jenis Gamelan yang berkembang di pedesaan-pedesaan, 10 diantara nya terbuat dari bambu dan sisanya terbuat dari logam.

2. Rindik
 Rindik merupakan sebuah alat musik yang sangat sederhana bahan dasarnya dari bambu.  Rindik telah menjadi ciri khas dari budaya Bali. Jika dilihat sepintas memang sangat sederhana, namun di balik kesederhanaan itu tersimpan sesuatu yang luar biasa, yang mampu menjadi identitas budayaBali di dunia Internasional.  Sebagai orang Bali sudah sepatutnya bangga memiliki warisan budaya yang turut memperkaya kebudayaan nasionalIndonesia. Dalam alat musik rindik tardapat folosofi kehidupan dari proses pembuatan, cara memainkan sampai pada penciptaan berbagai tetabuhan(tembang)
          Pada awalnya rindik hanya dibuat untuk alat menghibur para petani di sawah. Biasanya di taruh di ranggonsenjenis gubuk panggung yang ada di sawah-sawah di Bali. Bentuknya masih sangat sederhana. Para petani sambil menjaga tanaman padi dari hama burung sering memainkan alat musik ini. Berbagai jenis judul tetabuhan tercipta sebagai rasa syukur atas karunia yang telah dilimpahkan Tuhan Yang Maha Esa. Mereka memberi judul juga dengan inspirasi alam. Tapi sayang, jarang sekali mereka mencantumkan nama mereka sebagai pencipta (ciri khas orang Bali). Rindik sebagai alat menghibur dapat membuat hati tenang. karena orang Bali mempunyai kepercayaan bahwa alam sangat berhubungan dengan jiwa,  karena jiwa yang tenang, bahagia maka hasil panen pun akan melimpah.