Pengertian Alat Musik Rindik
Rindik merupakan salah satu alat tradisional BALI yang di buat dari beberapa potongan bambu yang
nadanya di buat secara merdu dan dinamis yang pada nadanya berdasarkan laras
slendro.
Esambel rindik ini berfungsi sbagai mengiringi
upacara pernikahan, resepsi, menabuh kehotel – hotel untuk mengiringi suatu
toris mancanegara maupun lokal. Ensambel rindik ini juga berfungsi sebgai
mengiringi tarian jogged bumbung. Tarian jogged bumbung ini biasanya di iringi
oleh sepuluh atau dua puluh orang pemani gamelan atau penabuh. dan sebagai mana
mestinya ensambel rindik ini sangat banyak fungsinya. Dengan itu saya akan membahas
ensambel rindik sebagai fungsi untuk mengiringi pernikahan, dan acara resepsi.
Fungsi rindik dalam suatu mengiringi acara pernikahan
sebagai pelengkap suasana pernikahan dan membuat tamu-tamu undangan sangat
nyaman dalam acara pernikahan itu dan membirikan gambaran suasana tenang dan
bahagia di dalam suatu acara perikahan tersebut.
Fungsi rindik di dalam suatu mengiringi acara resepsi sebagai pelengkap suasana di dalam suatu kegiatan resepsi dan memberikan suasana tenang dan nyaman di saat para tamu-tamu menikmati suatu hidangan.
Sebuah ensambel rindik ini adalah sebuah alat musik yang bernuansa klasik dan kental dan penampilannya terlihat natural (karena berbahan dari bambu). Dan rindik ini sangat bersuara tenang dinamis dan merdu. Apabila rindik ini di mainkan dengan apik dan merdu akan terdengar sangat akur dan indah aplagi di saat sedang berduet dengan suling. Rindik ini di pukul dengan alat pemukul khusus rindik yang batang (katik) panggulnya terbuat dari fiber dan boleh juga di buat dari bambu , dan pangkal panggulnya terbauat dari kayu untuk pemegang panggunya sedangkan ujung panggulnya terbuat dari bahan karet bekas yang berbentuk bulat dan tebal. Maka dari itu rindik akan bersuara lembut dan klasik dengan memukulnya dengan alat pemukulnya khusus gamelan rindik. Kalu rindik di pukul dengan alat pemukul lainnya rindik akan mudah pecah dan menyebabkan menjadi suaranya rusak dan tidak enak didengar.
Fungsi rindik di dalam suatu mengiringi acara resepsi sebagai pelengkap suasana di dalam suatu kegiatan resepsi dan memberikan suasana tenang dan nyaman di saat para tamu-tamu menikmati suatu hidangan.
Sebuah ensambel rindik ini adalah sebuah alat musik yang bernuansa klasik dan kental dan penampilannya terlihat natural (karena berbahan dari bambu). Dan rindik ini sangat bersuara tenang dinamis dan merdu. Apabila rindik ini di mainkan dengan apik dan merdu akan terdengar sangat akur dan indah aplagi di saat sedang berduet dengan suling. Rindik ini di pukul dengan alat pemukul khusus rindik yang batang (katik) panggulnya terbuat dari fiber dan boleh juga di buat dari bambu , dan pangkal panggulnya terbauat dari kayu untuk pemegang panggunya sedangkan ujung panggulnya terbuat dari bahan karet bekas yang berbentuk bulat dan tebal. Maka dari itu rindik akan bersuara lembut dan klasik dengan memukulnya dengan alat pemukulnya khusus gamelan rindik. Kalu rindik di pukul dengan alat pemukul lainnya rindik akan mudah pecah dan menyebabkan menjadi suaranya rusak dan tidak enak didengar.
Cara Memainkan Rindik
Rindik biasanya dipukul dengan alat pemukul khusus
rindik yang batang (katik) panggulnya terbuat dari fiber dan boleh juga di buat
dari bambu , dan pangkal panggulnya terbuat dari kayu untuk pemegang panggunya
sedangkan ujung panggulnya terbuat dari bahan karet bekas yang berbentuk bulat
dan tebal. Maka dari itu rindik akan bersuara lembut dan klasik apabila dipukul
dengan alat pemukul khusus gambelan rindik. Kalau rindik dipukul dengan alat
pemukul lainnya, maka rindik akan mudah pecah dan menyebabkan suaranya rusak
dan tidak enak didengar.
Adapun cara-cara
memainkan Rindik,yaitu :
- Rindik dimainkan dengan dua tangan dimana fungsi
kedua tangan berbeda-beda, yaitu tangan kanan memainkan ‘kotekan’ dan
tangan kiri memainkan ‘melodi’. Apabila permainan kedua tangan sudah
digabungkan maka akan menghasil suara yang indah.
- Didalam hal ini,ada juga yang membedakan cara
memainkan rindik,yaitu satu buah rindik memainkan pokok lagu atau gending
dan satu rindik lagi memainkan sangsih. Apabila permainan rindik pokok dan
sangsihnya dipadukan pasti akan menghasilkan suara rindik yang harmonis,
indah, dan merdu.
- Dalam permainan rindik, ada teknik pukulan yang
dinamakan teknik pukulan “ngundil” yaitu teknik pukulan yang dilakukan
oleh tangan kiri pemain sangsih dimana pukulan tangan kiri pemain sangsih
ini menyelingi pukulan tangan kiri pemain pokok yang sudah
dipariasikan atau bisa disebut juga seperti teknik permainan pukulan
Jegog pada Joged Bumbung.
Cara Membuat Rindik
Menurut
pengalaman praktek yang saya dapatkan dari SMK N 3 Sukawati/SMKI/KOKAR tentang
cara membuat rindik tidaklah begitu mudah, tetapi jika kita mau berusaha,tekun,
dan ulet membuatnya pasti semua hal itu akan terasa mudah dan ringan.
Adapun
Langkah-Langkah Dalam Membuat Rindik, yaitu :
1.
Pilihlah bambu
yang sudah kering dan sudah dibersihkan, kemudian bambu dipotong-potong menjadi
beberapa bagian sesuai ukuran yang sudah ditentukan.
2.
Bambu yang sudah
dipotong-potong itu kemudian dibuatkan bumbungnya agar nanti suara rindik dapat
bergema atau bergetar.
3.
Bambu yang sudah
dibuatkan bumbung itu kemudian dibuatkan larasnya dengan cara memotong bagian
ujung bambu sedikit demi sedikit untuk meninggikan nada dan mengiris sedikit
demi sedikit pada bagian perut bambu untuk merendahkan nada.
4.
Apabila urutan
nada-nada atau laras gambelan rindik itu sudah tepat, maka langkah selanjutnya
adalah mencari titik pada bambu untuk dilubangi (membuat gegorok) dengan bor.
Letak titik lubang pada gambelan yang terbuat dari bambu pada umumnya tidak
bisa diatur atau tidak bisa ditentukan dari panjang daun rindik lain halnya
seperti gambelan yang terbuat dari kerawang. Untuk mencari titik lubang pada
gambelan rindik yaitu dengan cara : daun rindik dipegang dengan dua ujung jari
kira-kira seperlima dari masing-masing ujung daun rindik, lalu daun rindik
dipukul dengan alat pemukul (panggul) sambil mendengar secara cermat getaran
nada yang ditimbulkan daun rindik tersebut. Apabila nadanya lembut (hidup) maka
titik itulah yang diberi tanda untuk nantinya dilubangi. Tetapi bilamana
nadanya mati, maka titik pengangan itu harus dipindahkan kebagian tengah atau
kebagian ujung sehingga titik lubang (gegorok) dapat ditemukan.
5.
Apabila semua
hal di atas sudah dilakukan, hal yang paling terakhir adalah memasang daun-daun
rindik itu pada tempat (pelawah) yang sudah ada.